Torayapos.co.id-Toraja Utara,–Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara mencanangkan program pangan hewani berupa usaha peternakan babi secara profesional di 21 kecamatan guna memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat tani.
Sebab, persediaan babi lokal di Toraja Utara terbilang jumlahnya sangat terbatas, sehingga masih harus didatangkan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuahn di acara-acara tradisi Toraja seperti acara syukuran (Rambu Tuka’) dan kedukaan (Rambu Solo’).
Diketahui, harga jual babi di Toraja dengan ukuran lingkaran 100 Cm dijual kisaran Rp Rp6-7 juta dengan masa pemeliharaan antara 5-6 bulan. Namun sayangnya, peluang bisnis ini masih banyak masyarakat yang belum tahu cara proses pengelolaanya yang baik dan benar.
Kondisi ini membuat Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong bersama Wakil Bupati Andrew Branch Silambi tergerak hatinya untuk melakukan peninjauan langsung ke salah satu pengusaha ternak babi yang sukses guna mendapatkan informasi akurat terkait cara pengelolaan hingga produksi.
Hasil peninjauan itu, bupati mengatakan bahwa pengeloaan usaha itu merupakan sebuah model semi integratet farming yang memanfaatkan lahan secara optimal untuk pertanian dan peternakan.
Untuk itu kata dia, sistem tersebut akan diduplikasi dan ditingkatkan yang dimulai di setiap kecamatan untuk ditularkan ke setiap lembang.
“Program ini sangat baik dan produktif, hasilnya bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dengan keuntungan kisaran 10 juta ke atas dalam perbulannya,” kata bupati, Selasa (22/4/2025). (yoel).
Komentar