RANTEPAOPOS.ID-TORAJA UTARA,–Pemda Toraja Utara bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan lakukan gerakan Nasional Pemulihan DAS Tahun 2019 bertempat di Kecamatan Naggala Sabtu (30/11/2019)
Gerakan ini dilakukan dalam upaya kedepannya untuk meminimalkan bencana banjir dan longsor. Dan berdasarkan hasil survey membuktikan sekitar 80% terjadi bencana banjir dan longsor diakibatkan faktor manusia, yaitu adanya alih fungsi lahan, penebangan pohon hingga Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menyebabkan DAS tidak berfungsi.
Pada awal tahun 2019 bencana banjir terjadi seperti terjadi di Kabupaten Gowa dan Takalar pada bulan februari 2019 yang selama akibat kan kerugian material kerusakan infrastruktur dan adanya korban jiwa demikian pula saat ini kita sedang dilanda musim kemarau yang berkepanjangan terjadi
Sambutan asisten II bidang perekonomian pembagunan dan kesejahteraan Pemprov Sulsel Drs, Muhammad Firda, M.Si mengatakan, gerakan nasional pemulihan daerah aliran sungai merupakan sebuah gerakan yang diinisiasi oleh pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pemulihan hutan dan lahan. Perlu penyelamatan sumberdaya alam dan air serta pencegahan bencana GNPDAS merupakan bentuk korektif atas agenda penanaman pohon pada kegiatan penanaman pohon pada kegiatan hari penanaman pohon Indonesia pada lahan kritis
Sementara bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan menyebutkan, kami Pemerintah daerah) menyambut dengan penuh sukacita gerakan nasional pemulihan aliran sungai yang memang benar-benar dibutuhkan dan dimimpikan oleh Toraja Utara
Sebab, kata bupati, karena kabupaten Toraja Utara dikenal sebagai tangki air atau pemasok air bagi daerah penghasil beras, seperti Pinrang, Sidrap, Luwuk Raya dan Sulawesi Barat. Ada 5 sungai besar keluar dari kabupaten Toraja Utara tetapi apa yang terjadi dalam kenyataan aliran air itu sangat menipis dan mulai memprihatinkan.
Dikatakan air sungai itu sudah menipis, dan ini masalah besar yang dihadapi oleh Sulawesi Selatan secara nasional, sebab pemerintah pusat memprogramkan Sulawesi Selatan sebagai salah satu wilayah menjadi lumbung beras nasional, sehingga program pemulihan DAS ini diharapkan benar-benar maksimal untuk membawa perubahan di masa depan. (Basry/Yoel).
Komentar