oleh

Wagub Sulsel Tinjau Bencana Longsor Jalan Poros Toraja-Palopo, Kerugian ditaksir Rp 5 M

Torayapos.com-Toraja Utara,– Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dengan didampingi wakil bupati Toraja Utara Yosia Rinto Kadang  dan  Anggota DPR RI, Sarce Bandaso Tandiasik,  meninjau bencana longsor yang memutus jalan trans sulawesi, jalan poros Toraja-Palopo di Km 24, Sabtu (27/6).

Di lokasi  bencana, Andi Sudirman Sulaiman menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah pusat, terkait bencana longsor tersebut, sebab merupakan  jalan nasional.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat,mengingat jalan yang longsor statusnya adalah jalan nasional, sehingga segera ada solusi karena, karena bencana ini  mengakibatkan 100 persen badan jalan terputus, dan tentunya membutuhkan opsi-opsi dengan spesial design,”ungkapnya.

“Sabarki, mari sama-sama mencari solusi,yang pasti pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya, di depan masyarakat di lokasi longsor.

Dalam peninjauan ini, Wagub Sulsel juga memberikan bantuan kepada masyarakat berupa santunan, sembako, kompor gas dan tenda.

“Tim dari pusat akan tiba pada hari selasa untuk melakukan survey. Tetapi kita akan sinergi, pusat Pemprov dan Pemda, guna melihat bersama-sama untuk solusi yang efektif,” tutupnya.

Sementara Wabup Toraja Utara Yosia Rinto Kadang, juga menjelaskan kalau pihak Pemkab Toraja Utara telah menurunkan tim dari BPBD dan Dinas Sosial.

“Pemkab Toraja Utara melalui Dinas Sosial telah menyalurkan bantuan losgistik kepada warga Palopo yang terisolir akibat longsor, dan kami terus koordinasi dengan Pemprov SulSel dan Pemkot Palopo soal longsor di poros jalan nasional ini,” kata  Yosia.

Untuk diketahui, lokasi longsor tepatnya  berada di kilometer 24 Jalan Trans Sulawesi poros Palopo – Tana Toraja, Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo yang terjadi pada Jum’at sore, 26 Juni 2020, menyebabkan 9 rumah warga  amblas terbawa material longsor.

Data dari Pemkot Palopo menjelaskan dalam bencana ini  tidak ada korban jiwa, namun ada 10 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 60 orang harus mengungsi. Tujuh rumah hancur, dan lima diantaranya hanyut terbawa longsoran. Kerugian materi warga akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp 5 M

Wartawan: Basry

Editor       : Yoel

Komentar