Event tersebut rencananya dihadiri Menteri Pariwisata dan Menteri Ketenagakerjaan yang digagas oleh masyarakat sadar wisata (Masata) dan Geopark Toraja dengan mengusung tema “Sinergitas Antarlini Untuk Membangkitkan Pariwisata dari Desa Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Bangsa”.
Penundaan kegiatan tersebut terungkap dalam rapat bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) oleh Wakil Bupati Toraja Utara Frederik V. Palimbong, ST, Kapolres Toraja Utara AKBP Yudha Wirajati, S.I.K, M.H, Dandim 1414 Tana Toraja Letkol Inf. Amril Hairuman Tehupelasury dan Ketua DPC Masata Toraja, Damayanti Batti Palimbong, Rabu 07 Juli 2021.
Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Viktor Palimbong, ST menyebutkan, dari hasil rapat bersama disepakati pelaksaan THF ditunda dari jadwal yang telah ditentukan, kemudian ada dua opsi jadwal pelaksanaannya, yakni pada tanggal 22 s/d 28 juli 2021, atau 6 s/12 Agustus, dan tentu tetap melihat perkembangan Covid-19 di Kabupaten Toraja Utara.
“Event THF ini mendapat support dan bantuan dari berbagai pihak, seperti dari OJK, BI dan Bank Sulselbar dengan jumlah bantuan sebesar Rp114.000.000 untuk mendukung pelaksanaan event tersebut,” uangkap wakil bupati.
Rapat bersama ini dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Torut, Yorry Lesawengan, Kepala Dinas Kesehatan Torut, Elizabeth R. Zakaria, Perwakilan Bank Sulselbar, Panitia Toraja Highland Festival, Kepala Dinas BKKBN Boyke Patandianan, Sekretaris Diskominfo-SP Torut Anugerah Y. Rundupadang, Kasat Intelkam Polres Toraja Utara, Welfrick Krisyana dan Ketua Yayasan Ke’te Kesu’, Layuk Sarungallo.
Penulis: Basry
Editor : Yoel
Komentar