Seminar tersebut dilaksanakan di Aula Serba Guna IAKN, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dengan pesertanya adalah mahasiswa IAKN Toraja.
Sarly Sollu awali materinya dengan memberikan motivasi kepada mahasiswa peserta seminar.
“Keberhasilan berawal dari perubahan diri, bagaimana menjadi seorang pemuda yang bertanggung jawab, itulah awal sebuah keberhasilan,” kata Sarly Sollu di depan peserta seminar.
Dalam materi yang disampaikan Sarly Sollu mengutip teori – teori kepemimpinan dari tokoh-tokoh seperti Buya Hamka, dan Bung Hatta, wakil presiden pertama.
Pemamaparan materi yang durasi waktu 3 jam itu, Sarly Sollu paparkan berbagai cara dan strateginya dalam memimpin dengan berlandaskan ilmu pengetahuan dan pengalamannya selama bertugas di kepolisian.
Pemimpin yang memiliki karakter yang unggul, ujar Sarly Sollu, ada dalam 3 rumusan yaitu yang pertama adalah pemimpin yang bekerja yang tulus. Kedua, pemimpin yang memiliki integritas dan yang ketiga adalah pemimpin yang memiliki kharisma.
“Bung Karno, Presiden kita yang pertama adalah salah satu pemimpin yang memiliki kharisma yang besar dan sangat kuat, itu salah satu contoh pemimpin yang berkharisma,” jelasnya.
Sarly Sollu juga menjelaskan filosofi pesan moralnya yang sampai saat ini dipegang teguh dalam memimpin maupun dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai insan Polri.
“Bekerja tanpa diperintah, Bertanggung jawab tanpa diminta, dan disiplin tanpa diawasi. Ini adalah 3 hal yang sampai saat ini terus menjadi landasan saya dalam melaksanakan tugas maupun dalam memimpin, termasuk melaksanakan amanah institusi selaku Kapolres Tana Toraja. Melalui 3 prinsip ini saya bangun sistem kinerja dari personil Polres Tana Toraja dalam melaksanakan Tupoksi pengayom, pelayan dan pelindung masyarakat,” imbuhnya.
Di hadapan para peserta seminar, orang nomor satu di Polres Tana Toraja ini juga mengungkapkan sebuah fakta dan alasan yang mendasari dirinya untuk membangun Rumah Presisi Pelayanan Kepolisian Terpadu yang dibangun di luar area Mako Polres Tana Toraja.
Ternyata, selain dari mendekatkan pelayanan kepolisian kepada masyarakat, tujuan dari pendirian Rumah Presisi Kepolisian Pelayanan Terpadu juga adalah untuk menghilangkan arogansi kepolisian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Rumah Presisi yang dibangun di luar Mako Polres itu untuk menghilangkan arogansi kepolisian, di sana, tidak ada pilih kasih, setiap masyarakat tanpa melihat status sosialnya dilayani dengan perlakuan yang sama, yaitu humanis yang tidak membebani,” ujarnya.
Dalam mengakhiri materinya, Sarly Sollu menitipkan pesan kepemimpinan kepada peserta seminar.
“Kata kunci dari materi kepemimpinan yang saya berikan adalah, kalau bisa dipermudah maka janganlah dipersulit, jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar, jikalau pun belum bisa bermanfaat bagi orang lain, maka setidaknya janganlah merugikan orang lain,” kunci Sarly Sollu, dalam menutup materinya. (humaspolrestator/yoel).
Komentar