oleh

Universitas Ciputra Pamerkan Objek Wisata Ke’te’ Kesu’  di House of Sampoerna Surabaya Selama Satu Bulan.

RANTEPAOPOS.ID-SURABAYA,–Kamis, 12 September 2019 di Galeri Paviliun House of Sampoerna Surabaya, Taman Sampoerna No 6 Krembangan Utara, Kecamatan Pabean Cantian Surabaya, dibuka Pameran  Penelitian yang bertema,  “The Senses of Places Indonesian Traditional Shopping Area”.

Pameran ini  berlangsung selama satu bulan, dimulai dari Tanggal 12 September s/d 12 Oktober 2019, dengan  menampilkan  6 lokasi terpilih pasar tradisional di Indonesia yaitu Pasar Apung Lok Baintan Banjarmasin, Pasar di Desa Wisata Sade Lombok , Pasar Seni Ubud Bali, Pasar Triwindu Solo, Pasar Ampel Surabaya dan Pasar Wisata di Ke’te’ Kesu, Kelurahan Pa’ta’nakan Lolo Kecamatan Kesu’ Kabupaten Toraja Utara.

Pameran tersebut dibuka Rektor Universitas Ciputra Yohanes Somawihardja, yang dihadiri oleh Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif)  Wawan Rusiawan,  Kepala Bappeko (Badan Perencanaan Kota)  Surabaya Ery Cahyadi, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Mark McGovern, perwakilan  Pemprov Jawa Timur, Ciputra Grup dan Civitas Akademika Universitas Ciputra.

Dalam pameran ini,  juga ada penyerahan buku dilakukan  oleh tim peneliti kepada perwakilan 6 pasar yang diteliti.

Pameran dan Peluncuran buku ini merupakan hasil penelitian dari Tim Peneliti Universitas Ciputra Surabaya  yang mengambil objek studi di 6 kota sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat  . peneliti terdiri dari Dr. Astrid S.T, M.M; Dr.Drs Thomas S Kaihatu, M.M; Melania Rahadiyanti S.T, M.T dan Dyah Kusuma Wardhani S.T, M.Ars.

Di hari yang sama, sebelum Pameran, juga dilaksanakan talkshow bertopik  “Belajar dari  Kearifan Lokal  Traditional  Shopping Area, dengan pembicara Bupati Toraja Utara yang diwakili Sekertaris Diskominfo SP Anugrah Y Rundupadang, Kabid Pariwisata Kota Banjarmasin  M. Jimmy,  Kepala Desa Sade Lombok  Kurdap Selake  dan sebagai moderator Davis Agus Sagita, B,Arch .

Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan,  sangat mengapresiasi dan menyambut baik Pameran dan Peluncuran buku ini yang secara langsung juga menjadi dukungan bagi Promosi Pariwisata  Kabupaten Toraja Utara ,  dan berterimakasih atas hasil kajian ini untuk dipedomani  serta meminta secara khusus kepada tim  arsitek ini mendesain area Penunjang Desa Wisata Ke’te Kesu’.

“Kita harapakan agar   kerja sama yang lebih luas antara Pemerintah Kabupaten Toraja Utara  dan Universitas  Ciputra khususnya dibidang pendidikan  dan kewirausahaan serta dukungan  agar  generasi muda Toraja dapat  menimba ilmu di Apple Academy yang telah bekerja sama dengan Universitas Ciputra,” harap Bupati.

Di buku hasil penelitian Tim Arsitektur dan Pariwisata Universitas Ciputra ini  disimpulkan antara lain faktor-faktor fisik  pembentuk sense of place  di koridor belanja Ke’te’ kesu’  yang unik karena kesatuan  dengan komposisi tongkonan dan lumbung, area pemakaman, hutan bambu, sawah dan menhir.

Sedangkan faktor-faktor sosial  yang berpengaruh adalah  sejarah dan kosmologi toraja,  symbol-simbol khusus  tallulolona, yakni  manusia, hewan dan tanamanyang terangkai dalam ragam hias  dan bentuk rumah adat,  karakter pedagang local dan wisatawan ( pakaian,  bahasa  dan logat) serta aktivitas berjualan  dengan komunitas produk dagangan khas toraja.

Baik  factor-faktor fisik  dan social  merupakan sesuatu yang penting untuk dipertahankan demi kelangsungan wilayah dan situs  Ke’te’ Kesu’ secara umum dan juga koridor belanja Ke’te’ Kesu’ secara khusus.

Juga di dalam buku tersebut di ucapan terimakasih disampaikan Kepada Bupati  Toraja Utara, Bapak Dr. Kalatiku Paembonan, MSi dan Kepala Adat Desa Ke’te’ Kesu’   Bapak Layuk Sarungallo yang terlibat dan mendukung penuh penelitian ini.

Sumber: Diskominfo Torut/Basry

Editor   : Yoel R Datubakka

Komentar