oleh

Perdami Gelar Baksosnas, 150 Pasien Jalani Operasi Katarak Gratis di Toraja Utara

RANTEPAOPOS.ID-TORAJA UTARA,–Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) gelar Bakti Sosial Nasional (Baksosnas) operasi katarak gratis di Rs. Elim Rantepao, Sabtu (22/6/2019)

Dalam Baksos ini sekitar 150 pasien yang dioperasi katarak dari 300 lebih yang mendaftar dan telah melalui pemeriksaan (screening) selama dua hari.

Dalam penangan operasi katarak ini melibatkan 6 dokter spesialis mata dari Perdami Sulsel dan 15 dokter spesialis mata dari berbagai provinsi.

Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia Sulawesi Selatan, Dr. Habibah S. Muhidin, Sp. M, menjelaskan pada media Rantepao Pos bahwa pihak Perdami sangat serius menekan angka kebutaan yang diakibatkan oleh katarak.

“Untuk wilayah Sulawesi Selatan, Toraja dan Toraja Utara angka kebutaan akibat Katarak masih sangat tinggi. Untuk itu Bakti Sosial Nasional untuk tahun ini kami adakan di Toraja Utara,”.terang Habibah.

Dijelaskan, katarak bukanlah sebuah penyakit, tetapi katarak terjadi akibat penuaan mata. Beberapa unsur yang menyebabkan penuaan mata, seperti cahaya matahari dan stunting.

Katanya, orang yang sering bekerja dilapangan akan lebih cepat terkena katarak. Salah satu menjaga mata adalah dengan menjaga pola hidup dan sering mengonsumsi buah-buahan.

Baksos yang digelar Perdami ini mendapat sambutan dan tanggapan positif Direktur Rs. Elim Rantepao, Dr. Hendrik Saranga. Ia mengatkan, Yayasan dan Rs. Elim sangat mendukung kegiatan bakti sosial ini, sebab betujuan untuk menekan angka kebutaan yang disebabkan oleh katarak.

“Rs. Elim Rantepao sendiri ke depannya akan berupaya menyiapkan fasilitas untuk mengobati penyakit mata. Dan saat ini kami menyekolahkan dokter yang berkompeten untuk penanganan penyakit tersebut,” Kata Hendrik

Respon positif pun datang dari dr. J. Palimbong. Dikatakan, dirinya sangat mengapresiasi kepada Perdami dan Dokter mata dari berbagai provinsi yang hadir dan memilih Toraja Utara untuk kegiatan Bakti Sosial Nasional ini.

Sebab melalui kegaiatan ini, sebut J Palimbong, angka kebuataan akibat katarak dapat ditekan, sekaligus masyarakat mendapatkan pemahaman bahwa mata sangat penting untuk dijaga, terlebih pada era modern sekarang dengan pemakaian alat elektronik seperti handphone.

Berikut dokter spesialis mata dari luar Sulawesi yang tergabiung dalam bakti sosial katarak ini, yakni dr. Eka Falintina, Sp.M (Kaltim Kaltara), dr. Nofri Suriadi, Sp.M. (Riau), dr. Darmawan Sophian, Sp.M. (Banten), dr. Sriana Wulansari, Sp.M.( NTB), dt. Aulia Abdul Hamid Abdullah, Sp.M (Malang), dr. Retno Unggul Hapsari, Sp.M. (Bekasi), dr. I Wayan Gede Jayanegara, Sp.M.(K) (Bali). dr. Krisna Dwi Purnomo, Sp.M. (Yogyakarta), dr. Rita Polana, Sp.M. (Jakarta), dr. Mardijas Efendi, Sp.M. (Sumatera Barat), dr. Dyana Watania, Sp.M (Sulawesi Utara), dr. Devi C. Mandagi, Sp.M. (Sulawesi Utara), dr.Amalia Mayasari, Sp.M.(Jawa Tengah), dr. Roza Irawati, Sp.M. Jawa Barat dan dr. Pardana Dwiputra, Sp.M.(Jawa Timur).

Reporter : Basry

Editor : Yoel R Datubakka

Komentar