oleh

Pekerjaan Jalan Trans Provinsi Tedong Bonga-Luwu di Percepat

RANTEPAOPOS.ID-TORAJA UTARA,– Pekerjaan pelebaran jalan trans provinsi yang dimulai dari  Tedong Bonga-Rantebua hingga sampai di Bastem (Luwu) kian semakin dipercepat.

Terpantau media ini, Rabu (28/8/2019), nampak para pekerja pelebaran jalan tersebut di beberapa titik pada sibuk mengerjakan tugas-tugasnya.

Pemilik rumah, kios dan toko yang terkena dengan pelebaran jalan atas kesadaran dan kerelaannya masing-masing  semuanya pada sibuk membongkar rumah, kios dan toko miliknya.

Juga sejumlah persawahan terkena dengan pelebaran jalan. Informasi didapatkan,  pemilik-pemilik sawah tersebut juga merelakan sawahnya untuk pembangunan jalan trans provinsi tersebut.

Salah satu persawahan yang terkena pelebaran jalan trans provinsi yang berdekatan dengan objek wisata Ke’te Kesu’. Nampak konsultan supevisi proyek jalan, J Herman P sedang melakukan pengawasan.

Bukan hanya itu, halaman Kantor Kecamatan Kesu’ pun  terkena dengan pelebaran jalan.

Terkait dengan pekerjaan tersebut, salah seorang Konsultan supervisi proyek pelebaran  jalan trans provinsi  poros Tedong Bonga-Luwu, J Herman P, ST yang ditemui di lapangan, mengatakan bahwa pekerjaan trans provinsi ini dikawal terus kegiatannya di lapangan agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu.

“Luar biasa, masyarakat pada mendukung untuk pembangunan pelebaran jalan trans provinsi ini dan mereka pada merelakan kios, toko dan rumah yang terkena dengan pelebaran jalan, mereka juga membongkarnya sendiri sehingga proses pembangunan berajalan dengan baik dan lancar,” kata J  Herman,

Ditambahkan, dalam program pekerjaan jalan provinsi ini, gubernur Sulawaesi Selatan awalnya menawarkan dengan lebar jalan 24 m, namun masyarakat belum sanggup dengan selebar itu sehingga jadinya hanya menjadi 14 m.

Kondisi plebaran jalan trans provinsi yang berada di depan Kantor Kecamatan kesu’ Kabupaten Toraja Utara.

J Herman P mengisahkan, dalam pembangunan trans provinsi ini luarbiasa prosesnya, sebab harus menembus bukit, gunung gunung dan menimbun jurang untuk mendapatkan ukuran 14 m tersebut.

“Untuk segmen 1 dengan panjang 6 km yang saat ini sementara dikerjakan itu berada di Buntu Sia, Rantebua sampai di batas Luwu, kemudian segmen 2 mulai dari Tedong Bonga juga sudah sementara dikerjakan sepanjang 2 km,” Jelas J Herman.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. H.M Nurdin Abdullah, M.Agr bersama bupati Toraja Utara Dr. Kalatiku Paembonan, M.Si tinjau langsung  proyek jalan Provinsi Rantebua-Luwu, Rabu (21/8/2019).

Kedatangan gubernur di Toraja Utara ini bersama dengan rombongannya merupakan kunjungan kerja dan hal yang sama  dilakukan di Kabupaten Tana Toraja.

Setibanya di Toraja Utara, Gubernur langsung menuju Kecamatan Rantebua Kabupaten Toraja Utara untuk memantau perkembangan pekerjaan jalan provinsi.

Dalam peninjauan itu, gubernur mengatakan, dengan akses pembangunan yang memadai tentu dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat.

“Apa yang tak bisa dikerjakan di kabupaten/kota maka kewenangan provinsi untuk membantu,” kata Gubernur

Gubernur menambahkan, sejak dulu masyarakat Rantebua khusunya di sekitar wilayah Bastem ini mengharapkan pembenahan infrastruktur jalan. Untuk itu, karena jalan provinsi yang melewati Rantebua ini adalah kewenangan provinsi sehingga pemerintah provinsi melakukannya guna memenuhi harapan masyarakat.

Salah satu  tujuan dan sasaran untuk pembangunan jalan poros provinsi, kata gubernuar, yakni  akan membuka rantai ekonomi bagi masyarakat Rantebua dan Bastem, sebab kedepannya ini sudah akan memudahnya akses untuk mendistribusikan dagangan mereka entah itu ke Toraja atau ke Luwu.

“Diharapkan bulan desember tahun 2019 beberapa jalan yang telah dikerjakan di kabupaten Toraja Utara seperti jalan yang menghubungkan antara Toraja Utara  melalui Rantebua dan Luwu bisa tuntas,  dan pada bulan januari 2020 sudah bisa beroperasi, jika perlu awal tahun sudah bisa tembus overlay.

Pembangunan jalan provinsi Toraja Utara-Luwu ini kata gubernur, perlu diketahui bahwa ini merupakan akses untuk  mempermudah dua hingga tiga kabupaten,  yaitu Toraja Utara, Luwu dan Palopo dimana aksesnya lebih cepat, tidak ekstrim dan jalannya lebih luas.

“Ini merupakan beberapa kolaborasi antara beberapa kabupaten yang saling menopang dalam menumbuhkan masing-masing perekonomian dan menumbuhkan rantai pendapatan masyarakat dimana orang yang berwisata di Toraja tak hanya dapat mengunjungi Toraja tapi bisa ke Luwu atau Palopo dan sebaliknya,” kunci Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

Dalam kunjungan gubernur ini, ikut mendampingi diantaranya Kadis PU Provinsi Sulsel, Kabag Humas dan Protokol Provinsi Sulsel, Camat Rantebua Elias Madi, Sekretaris Kominfo-SP Torut  Anugerah Y. Runnupadang dan beberapa stakeholder terkait lainnya. (yoel)

Komentar