Torayapos.com-Tana Toraja,--Pastor Paroki Makale Albert Arina memuji Cabup Tana Toraja Theofilus Allorerung sebagai seorang pemimpin yang memiliki ide cemerlang.
Pujian Pastor Albert merujuk pada maha karya Theofilus, yakni patung Yesus Kristus di Objek Wisata Religi Burake, Makale.
“Hadirnya patung Yesus merupakan ide cemerlang dari pak Theo,” sanjung Pastor Albert saat diskusi bersama Cabup dan Cawabup Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg di aula Celitolindo, Gereja Katolik Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, Jumat, 9 Oktober 2020.
Tak berlebihan memang, ide cemerlang Theo ini terbukti menjadi ikon serta membangkitkan gairah pariwisata Tana Toraja. Alhasil, menjadi penyumbang PAD terbesar di sektor pariwisata.
Menyinggung soal konstestasi Pilkada, Pastor Alfred mengatakan pihaknya menyambut gembira dengan keikutsertaan Theo berpasangan dengan Zadrak.
“Kami bergembira pak Theo dan Zadrak bisa ikut Pilkada, itu berarti ada pemimpin alternatif,” ungkapnya.
Diskusi yang berjalan dalam suasana keakraban itu, Pastor Alfred juga berharap pasangan nomor urut 1 itu bisa meningkatkan lagi kesejahteraan masyarakat jika diperkenankan Tuhan memimpin Tana Toraja.
“Saya dengar dari masyarakat animonya cukup bagus dengan pak Theo dan Zadrak. Kami memberi apresiasi, tentunya pak Theo punya gagasan besar untuk Tana Toraja ini. Jika Tuhan memberi kesempatan lagi kami siap bersinergi, kami siap mendukung,” kata Pastor Alfred.
Kunjungan silahturahmi dengan tetap memperhatikan protap kesehatan ini, pasangan Theo-Zadrak didampingi sejumlah tim pemenangan, hadir pula istri tercinta Yariana Somalinggi.
Selain Pastor Alfred rombongan Theo-Zadrak juga diterima oleh Pastor Yans Sulo Paganna, Pastor Doni Sande (Ketua yayasan Paulus) dan Marthen Batong Ketua Dewan Perwakilan Fox Point Tana Toraja.
Pada kesempatan itu Theo menyampaikan terima kasihnya karena bisa diterima dengan baik, sebagai bagian upaya menambah referensi serta menerima masukan mengenai kondisi daerah serta yang akan dikerjakan kedepaannya.
Theo mengemukakan bahwa 5 tahun memimpin Tana Toraja menurutnya belumlah cukup, sebab masih banyak ide dan inovasi yang tertunda untuk dikerjakan.
Ia teringat saat awal merencanakan pembangunan patung Yesus, dimana prosesnya diwarnai polemik. Untuk itu, dia melibatkan berbagai pihak dari dedominasi gereja sebagai panitia sayembara.
“Kami sadar Toraja ini tak bisa dibangun oleh orang per orang, kelompok per kelompok, tapi kita harus bergandengan tangan. Inilah menginspirasi saya di Burake. Kami Membangun Toraja melalui Pariwisata akan mengikut sektor pertanian, infrastruktur, pendidikan dan Kesehatan,” jelas mantan Kepala Inspektorat Pemprov Sulsel itu.
Theo juga berharap Pilkada Tana Toraja 9 Desember 2020 mendatang dapat berjalan dengan damai dan masyarakat bisa memilih pemimpin berdasarkan doanya.
“Mencari pemimpin yang memang menurut masyarakat baik dan mempunyai spritual yang baik,” tuturnya.
Sementara itu, Zadrak Tombeg juga menyampaikan terima kasihnya atas penerimaan yang baik ini. Dia mengatakan pasangan Theo-Zadrak dipersatukan oleh kasih Tuhan.
“Yang saya tangkap ada cita cita pastor ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat, itupun impian kami semua. Karena kasihnya, kami bersama sama membangun Tana Toraja ini,” ungkapnya.
Dia optimis di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak langsung terhadap ekonomi, bisa berlalu.
“Kita harus bangkit dalam keadaan seperti ini. Penanganan dan pencegahan Covid-19 harus cepat dan tanggap,” ujar Zadrak sembari meminta doa dari Pastor.
Sebelumnya, pasangan Theo-Zadrak yang diusung Demokrat, Gerindra, PKP Indonesia juga berkunjung ke Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja. Rencananya Theo-Zadrak juga akan bersilahturahmi ke seluruh ke pemuka agama untuk berdiskusi dan meminta masukan. (*)
Komentar