oleh

KAPABEL gelar Workshop Adaptasi Pengolahan Lahan Hutan secara Daring

Torayapos.com-Tana Toraja,– Konsorsium Adaptasi Perubahan Iklim dan Lingkungan (KAPABEL) gelar Workshop terkait dengan program  Adaptasi Masyarakat Ekosistem DAS Saddang Berbasis Pengelolaan Pangan Hutan.

Kegiatan ini dilaksanakan serentak  secara daring  di lima lokasi berbeda, yakni Kota Makassar, Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Enrekang, dan Kabupaten Pinrang, Selasa 22 Oktober 2020 berpusatkan di kantor Bappelitbangda yang di moderatori oleh Emban Ibnursyd Mas’ud Dosen Fakultas UNHAS, Provinsi Sulawesi selatan di Makasar.

Rapat terebut membahas tentang  Pengelolaan Pangan Hutan, dan  sekaligus launching pengenalan akan  program pemberdayaan hutan kepada masyarakat Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara dan Pinrang.

Pembicara yang hadir dalam kegiatan itu adalah Laode M Syarief (Direktur Kemitraan The Partnership of Governance Reform), Junaedi B. Sos. MH (plt.kepala Bappelitbanda, Micha R. Fisher, Ph.D. University Of Hawai at manoa), Gusti Zainal Project Coordinator Kapabel.

Kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MOU antara pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan Kemitraan (The Partnership Governance of Reform) dan Konsorsium Adaptasi Perubahan Iklim dan lingkungan yang diwakili Prof. Ir.H.M. Nurdin Abdulah Gubernur Sulawesi Selatan.

Dijelaskan Dedi, khusus untuk Toraja Tana Toraja yang merupakan salah satu wilayah

intervensi program  akan dilakukan pendampingan kelompok tani hutan di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Desa Paku dan Desa Sese Salu di Kecamatan Masanda.

Kemudian, lanjutnya, kegiatan Web-seminar atau Webinar ini juga bertujuan membina  serta  memfasilitasi pengusulan akses legal pengelolaan lahan dalam kawasan hutan negara melalui skema perhutanan sosial, apakah itu skema Hutan Desa dan atau Hutan Kemasyarakatan.

“Selain pendampingan fasilitasi izin perhutanan sosial, nantinya program ini akan melakukan penguatan 5000 Ha lahan perhutanan sosial melalui rehabilitasi lahan dengan menanam tanaman pangan,” kunci Dedi

Dedi pun  berharap, dengan hadirnya tanaman pangan ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada sekitaran hutan. (efraim)

Komentar