Gubernur menegaskan bahwa kehadirannya dalam acara itu sebagai bentuk komitmen datang membangun toraja. “Kita terus mendorong pembangunan berkeadilan di Toraja,” ungkapnya.
Terbukti, kata gebernur, pembangunan sejumlah infrastruktur di Tana Toraja maupun Toraja Utara sudah dilakukan. Bahkan di tahun 2022 ini, Gubernur Sulsel mengalokasikan Rp 22,5 Miliar bantuan keuangan di Tana Toraja untuk mendukung pembangunan akses jalan menuju wisata Ollon dan subsidi penerbangan. Serta Rp 20 Miliar bantuan keuangan di Toraja Utara.
Ia pun mengapresiasi rapat kerja yang diikuti dari 77 klasis Gereja Toraja se Indonesia.
“Atas nama Pemprov Sulsel, selamat melaksanakan Rapat Kerja I Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja (PKBGT). Diharapkan dapat melahirkan program kerja yang dapat disinergikan dengan program kerja pemprov Sulsel, sehingga di era digitalisasi yang mengalami percepatan ini, PKBGT juga dapat menyesuaikan diri untuk memberikan pelayanan yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Gubernur berharap agar PKBGT menjunjung “Misa’ Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate” (Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh, red) adalah semboyan abadi masyarakat Toraja yang diwariskan oleh para leluhur untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan hidup bersama sepanjang masa.
Gubernur termuda di Indonesia ini pun mendorong PKBGT hadir untuk senantiasa menjaga keharmonisan dan toleransi antar umat beragama.
Turut hadir Ketua Umum BPS Gereja Toraja, bapak Pdt. Alfred Anggui; Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto; Bupati Tana Toraja, Bapak Theofilus Allorerung; Bupati Toraja Utara, Bapak Yohanis Bassang; Ketua PKBGT, Bapak Frederik Viktor Palimbong. (*/yoel)
Komentar