Torayapos.co.id-Toraja Utara,– Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKP2)Toraja Utara, Paulus Batti menghadirkan Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Badan Pusat Statistik Toraja Utara dalam tujuan koordinasi penyusunan peta ketahanan dan kerentanan pangan (Food Security and Vulnerablity Atlas-FSVA) Tahun 2022, Selasa (7/6/2022).
Hasil rapat koordinasi tersebut, tim penyusun ditugaskan mempersiapkan data-data yang akan digunakan dalam penyusunan sesuai data kebutuhan, termasuk hasil analisa yang ada di tahun 2021 lalu.
Dalam pertemuan itu, Paulus Batti menjelaskan, bahwa ada 6 langkah analisis yang menjadi perhatian bersama yang digunakan dalam penentuan wilayah rentan dan tahan pangan, yakni analisis rasio , cut off point individu dan komposit, pembobotan, Mix/Max, dan penyamaan persepsi serta meen cluster .
“Enam langkah analisis ini akan dilakukan verifikasi, validasi dan finalisasi guna mendapatkan data secara reel yang lebih baik,” jelasnya.
Kata Paulus, FSVA ini untuk mengetahui situasi dan kondisi ketahanan serta kerentanan pangan di suatu wilayah, sekaligus menjawab di mana daerah atau lokasi yang rentan terhadap kerawanan pangan berdasrkan karakteristik wilayah tersebut.
“Dinas Ketahanan Pangan sebagai pengguna data, untuk itu mari kita berkoloborasi melakukan tugas pendataan secara reel dalam mecapai keberhasilan yang lebih baik lagi, dan ini semuanya bertujuan untuk rakyat dan masyarakat Toraja Utara,” kata Paulus di depan OPD yang hadir.
“Saya berharap mari kita bekerja sungguh sungguh dengan iklas dan tulus dalam melaksanakan tugas dengan baik sehingga pertemuan dan perjuangan kita laksanakan bersama memberikan hasil data yang baik,” kunci Paulus dalam menutup rapat koordinasi itu. (yoel).
Komentar