oleh

Jalan Poros Paniki-Bokin Amblas, BPBD Pemkab Torut Lamban Menyikapi

Torayapos.co.id-Toraja Utara,– Jalan poros Paniki-Bokin di Lembang Sapan Kua-Kua, Kecamatan Buntao’, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, mengalami rusak parah akibat tanah amblas, menyebabkan kendaraan roda dua dan empat sulit melintas.

Kondisi jalan tersebut sudah berlangsung kurang lebih satu bulan. Jika hal ini tidak segera dilakukan perbaikan dikhawatirkan bisa memakan korban. Bukan hanya itu, Jika jalan kabupaten ini sampai putus akan mengakibatkan aktivitas perekonomian masyarakat terganggu.

Kepala Lembang Sapan Kua-Kua, Yosis Tandi Paty, menjelaskan bahwa kondisi jalan yang amblas itu setiap harinya semakin turun, diduga ada aliran air di bawahnya.

Katanya, kerusakan itu sudah dilaporkan ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Toraja Utara, namun hingga kini belum ada upaya perbaikan dilakukan.

“Tanah ini amblas sejak satu bulan lebih, kondisi yang memprihatinkan ini jika tidak segera dilakukan perbaikan berpotensi timbulkan korban yang melintasinya. Untuk itu kita harapkan pihak BPBD segera lakukan peninjauan untuk perbaikan,” harap Yosis, Senin (7/2/2022).

Selama kerusakan itu, lanjut Yosis, pihaknya bersama masyarakat sudah melakukan penanggulangan darurat berupa penimbunan dengan gunakan material batu pecahan atau urpil, tapi sayangnya tetap saja amblas.

“Jalan amblas itu diakibatkan oleh faktor alam, sudah dilakukan perbaikan secara swadaya, dan pihak perusahaan yang sedang melakukan pengaspalan  juga sudah ikut  membantu memperbaiki jalan itu, tapi masih saja amblas setiap harinya,” kisah Yosis.

Diketahui, jalan  poros tersebut merupakan jalan kabupaten sebab menghubungkan dua kecamatan yakni  Buntao Rantebua dan Nanggala.

Terpisah, Jefri salah seorang warga Paniki, sarjana Teknik Sipil  dari UKI Toraja ini menjelaskan bahwa kemungkinan besar penyebab amblasnya jalan tersebut karena selain drainasenya kurang baik, juga struktur bawah tanah yang lembek.

“Titik jalan yang amblas itu lantaran di bawahnya ada air mengalir, sehingga sering turun jika ada beban yang melintas diatasnya. Jika dilakukan perbaikan harus dengan perencanaan yang tepat untuk penanggulangan lapisan bawah tanah yang lembek itu. Solusinya harus memakai perkerasan kaku yakni dengan jalan beton yang memakai tulangan,” terang Jefri, melalui analisa ilmu teknik sipilnya. (yoel).

Komentar