RANTEPAOPOS.ID-LUWU UTARA,– Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang dipimpin Bupati Hj.Indah Putri Indriani melalui Kepala Dinas Perikanan Muharwan mengatakan, di Kabupaten Luwu Utara ada tiga hal yang masih “tidur” yakni potensi lahan, uang di bank dan pengusaha. Sebab itu, bila ketiga hal ini dipadukan pasti akan terjadi hal yang luar biasa dalam pengembangan ekonomi masyarakat.
Terkait ketiga hal tersebut, ujar Muharwan, sektor Perikanan dan Kelautan punya peluang besar untuk digarap, dan pengusaha yang ingin berinvestasi di sektor perikanan dan kelautan akan saling menguntungkan.
Alasan pertimbangan Muharwan, karena wilayah Luwu Utara dari Kecamatan Tana Lili, Bone-Bone hingga ke Kecamatan Malangke dan Malangke Barat merupakan kawasan pesisir, dimana sebagian penduduknya adalah nelayan tinggal didukung dengan fasilitas seperti Tempat Pendaratan Ikan (TPI) yang sampai saat ini belum ada tersedia di sejumlah kecamatan pesisir.
Dijelaskan, selama ini nelayan butuhkan es untuk menjaga kesegaran ikan hasil tangkapan mereka, masih mengambil es dari kecamatan yang ada listriknya. Begitu juga bila tangkapan nelayan sedang membludak, belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, sehingga nelayan memilih untuk mengasinkan ikan tangkapannya.
Dari kekurangan dan peluang tersebut, imbuh Muharwan, investor punya peluang besar meraih keuntungan bila mau berinvestasi di bidang Kelautan dan Perikanan. Investasi yang mungkin dibangun untuk memanfaatkan sektor kelautan dan perikanan, antara lain pengadaan pabrik es di pelabuhan Munte, sehingga nelayan tidak perlu lagi keluar mengambil es.
Selain itu, pembangunan pabrik-pabrik yang bisa mengelola ikan nelayan untuk diawetkan dan dikalengkan, sehingga ikan di Luwu Utara akan memiliki kualitas ekspor.
Luwu Utara juga punya potensi investasi dari hasil tambak, karena hampir semua daerah pesisir di Luwu Utara ada petani tambak yang biasanya memelihara berbagai ikan dan udang. Sektor ini, bisa bangun pabrik yang bisa mengolah berbagai hasil tambak agar memiliki kualitas ekspor.
Potensi lain, kata Muharwan, aliran sungai dekat muara ada untuk keramba, tapi keramba selama ini masih kurang dimanfaatkan. Padahal, keramba itu akan memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Contohnya, bila keramba dikembangkan satu jenis ikan seperti tuna atau kerapu yang sudah memiliki kualitas ekspor, tentu akan menjadikan sesuatu yang luar biasa.
“Kalau perlu ikan-ikan yang dihasilkan dari seluruh keramba tersebut kita olah dulu sesuai kebutuhan pasar luar negeri, baru diekspor,” jelasnya.
Berbagai potensi di sektor kelautan dan perikanan tersebut, Muharwan menghimbau pengusaha, terutama pengusaha lokal untuk memanfaatkan potensi-potensi yang ada tersebut. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara siap memberi berbagai kemudahan.
“Bila sektor kelautan dan perikanan bisa kita garap secara maksimal, bukan hanya menjanjikan bagi pengusaha saja, tapi juga akan memberi peluang besar untuk nelayan dan petani tambak untuk meningkatkan taraf perekonomian mereka,” pungkas Muharwan.(yustus)
Komentar