oleh

BUPATI TORAJA UTARA  TURUT BERDUKA CITA DAN MEMOHON MAAF ATAS KEJADIAN DI KABUPATEN BOVEN DIGOEL

rantepaopos.id-Toraja Utara- Bupati Toraja Utara DR. Kalatiku Paembonan, M. Si menyatakan turut berduka cita dan permohonan maaf kepada keluarga atas tragedi pembunuhan yang dilakukan oleh orang Toraja di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua.

Hal itu disampaikan  dalam suasana Pers Conferens di ruang kerjanya (04/04/2019). Bupati mengatakan, dirinya sangat menyayangkan atas tragedi ini dan  mengapa hal ini terjadi. Bupati juga mengaku bahwa tragedi ini belum memahami betul apa penyebab sehingga muncul  kasus pembunuhan, sebab ini bukan merupakan budaya toraja.

“Saya sangat menyayangkan kejadian ini dan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara sampaikan permohonan maaf kepada keluarga yang telah ditinggalkan,  dan sangat menyesal atas insiden ini. Jika saya dipanggil ke sana saya siap. Dalam waktu dekat ini saya akan berkoordinasi dengan Bupati Boven Digoel dalam pertemuan Bupati Se Indonesia,” ucap bupati

Bupati juga menghimbau, agar semua masyarakat Toraja yang berada di tanah Papua agar tenang dan jangan melakukan tindakan yang dapat menimbulkan pro-kontra dan  kegaduhan, harap tenang seperti biasanya.

“Catatan bagi kita semua dan  menjadi topik pembelajaran yang bermakana, yaitu  di mana langit dijunjung disitulah bumi dipijak sebab filsafat orang toraja, tetangga itu lebih dekat dengan kita dibandingkan dengan saudara kita,” pesan bupati

“Pemkab Toraja Utara segera mencari jalan keluar, dengan koordinasi Pemerintah di sana untuk mencari jalan keluar terkait permasalahan ini. Ada satu hal yang perlu dicatat dan penting bahwa ini adalah suatu pelajaran yang sangat berharga,  dan kejadian ini jangan lagi terjadi, dimanapun di muka bumi ini sebab orang toraja  tak hanya di Indonesia tetapi ada juga di Malaysia , Arab, Australia, ada 65 KK orang Toraja di Peth membangun gereja toraja dan rata-rata sudah menikah dengan warga negara asing (WNA)”, jelas Kalatiku Paembonan

Terkait tragedi ini, bupati Kalatiku mengaku akan membicarakan dengan gubernur, dan jika gubenur mengijinkan dirinya  segera ke sana (Papua), mengingat masa Pemilu dan Pilpres ada edaran untuk saat ini bahwa Kepala Daerah tidak diperkenankan meninggalkan tempat sebelum Pilpres dilaksanakan.

 

Reporter : Basry

Editor      : Yoel R Datubakka

Komentar