Torayapos.co.id-Toraja Utara,–Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang dengan penuh keseriusan mengatakan bahwa melestarikan kain tradisional adalah tanggung jawab kita bersama.
Sebab kain tradisional memilki filosofi yang sangat bermakna pada umumnya, dan khusus bagi orang toraja kain tenun tradisonal toraja sebagai salah satu budaya yang harus dipertahankan dan dilestrarikan bersama.
“Kita bertanggung jawab untuk melestarikan budaya kita seperti pengenalan Kain Tradisional melalui pameran seperti ini kepada generasi muda kita,” kata Yohanis Bassang yang sering disapa Ombas.
Hal itu disampaikan saat membuka secara resm Pameran Nasional Kain Tradisional Tahun 2022 di Gedung Pemuda A.A. Van De Loosdrecht, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Sulawesi Selatan pada hari Senin, 28 November 2022, dua hari yang lalu.
Pameran tertsebut berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 28-30 November 2022 yang diikuti 9 peserta pameran.
Ombas juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada peserta pameran.
“Selamat datang kepada para peserta tenun dari luar daerah kami bangga dan senang atas kehadiran bapak ibu di daerah kami semoga dapat menikmati alam Toraja Utara,” katanya.
Dalam acara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Utara Matius Sampelalong melaporkan bahwa kegitan tersebut dilakasnakan dengan maksud melestarikan kain tradisional sebagai identitas budaya Indonesia. Selain itu, juga bertujuan untuk mendorong ekonomi kreatif dan memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai kain tradisional.
Pembukan pameran ini dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Liberti Sitinjak, sekaligus menyerah sertifikat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Tenun Toraja kepada Bupati Toraja Utara didampingi Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Toraja Utara Damayanti Batti’, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD serta Para Penenun.
Diketahui, 9 peserta yang ikut dalam pameran ini, yakni UPT Museum Pongtiku Kabupaten Toraja Utara, Museum Mpu Tantular Jawa Timur, Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau, Museum Sonobudoyao Yogyakarta, Museum Negri Sumatera Utara, Museum Lokobudoyo Uncen Jayapura, Museum Sri Baduga Jawa Barat, Museum Den Matambe Mamasa Sulawesi Barat dan Museum Provinsi Sulawesi Tenggara Kendari.(yoel).
Komentar