Torayapos.co.id-Toraja Utara,– Seorang gadis bernama Danti (18) siswi SMK Pelangi Makale, Kabupaten Tana Toraja nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu 13 Januari 2021.
Kejadian tersebut berada di Dusun Sangpolo, Lembang Batu Lotong Kecamatan Awan Rantekarua, KabupatenToraja Utara, dan sudah dilakukan olah TKP Personil Polsek Rindingallo Bhabinkamtibmas Bripka Amos Tonapa, bersama dengan Ps. Kanit Reskrim Bripka Obaya Kadang.
Namun, saat polisi tiba di TKP, korban sudah diturunkan oleh keluarga dan tidak ada tanda tanda kekerasan pada tubuh korban. Pun, keluarga sudah menerima dengan iklas kematian korban murni karena gantung diri.
Di tempat kejadian perkara, pihak polisi mengorek keterangan saksi 1 bernama Mardayanti (ibu korban) dan saksi 2 bernama Rano (kakak korban).
Di depan polisi, kedua saksi tersebut menceritakan kronologis kejadian gantung diri itu.
Saksi menyebut, bahwa pada sekitar jam 08.00 wita korban pamitan kepada saksi 1 (ibu korban) untuk berangkat ke Makale dengan maksud untuk sekolah dengan menggunakan motor, namun beberapa saat kemudian korban kembali ke rumah dan langsung naik ke atas rumah.
Pada saat itu ibu korban berada di bawah kolong rumah menunggu korban untuk turun, namun tidak turun kemudian ibu korban naik ke atas rumah sambil memanggil nama korban namun tidak ada jawaban.
Ibu korban melihat pintu masuk ke dalam rumah dalam keadaan terkunci dari dalam, kemudian ibu korban berusaha untuk membuka pintu yang terkunci dengan cara memanjat jendela, setelah pintu terbuka ibu korban melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di depan pintu kamarnya.
Ibu korban melihat hal itu, dirinya langsung memeluk korban sambil menangis. Mendengar tangisan ibu korban, saksi 2 (kakak korban) langsung naik ke atas rumah dan membantu ibu korban untuk menurunkan korban dengan memanggil adik korban bernamaTira untuk mengambil pisau guna memotong dasi sekolah yang digunakan oleh korban gantung diri.
Dijelaskan Bripka Amos Tonapa, mengutip keterangan keluarga korban, bahwa korban adalah sosok pendiam dan cenderung penyendiri.
“Keluarga korban menyatakan menolak untuk dilakukan otopsi, selanjutnya dibuatkan surat pernyataan penolakan otopsi,” terang Bripka Amos. (humaspolrestorut/redaksi)
Komentar