Torayapos.com-Toraja Utara,–Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan lakukan peletakan batu pertama pada pembangunan Jembatan Sangkona di Lembang Sa’dan Ulusalu, Kecamatan Sa’dan, Jum’at (11/9/2020) kemarin.
Usai peletakan batu pertama, Bupati Kalatiku menyatakan pada media, bahwa ia (Bupati) datang untuk memastikan pada rakyat di Lembang Ulusalu, terutama yang di kawasan Salu Sangkona bahwa peletakan batub pertama ini menandai jembatan itu akan segera dibangun dengan struktur beton sepanjang 30m dan lebar 4m, dimana sebelumnya Jembatan Sangkona ini hanya dari kayu dan beberapa saat lalu terbawa arus sungai saat terjadi bencana longsor.
“Sebuah upaya luar biasa kita lakukan tahun lalu yaitu bagaimana meyakinka BPBN di Jakarta bahwa Salu Sangkona di daerah paling utara dan berbatasan dengan Kabupaten Luwu yang jembatannya rusak akibat bencana alam harus diperbaiki dengan segera karena selain akses utama masyarakat dan barang, itu akan menggerakkan perekonomian di seluruh kawasan Sa’dan bagian utara,” katanya.
Kalatiku menyebutkan bahwa jembatan tersebut akan meningkatkan perkembangan perekonomian perkebunan kopi dan pertanian rakyat, serta pariwisata khususnya beberapa air terjun dan wisata panorama alam pengunungan .”Kegiatan-kegiatan hortikultura yang begitu pesat dengan tingkat kesuburan tanah di sini itu selama ini sangat membutuhkan dan menginginkan terbangunnya jembatan ini agar hasil pertanian bisa dijual dipasaran,” ujarnya.
Kalatiku membeberkan bahwa penganggaran jembatan yang bersentuhan dengan kebutuhan rakyat itu sebesar Rp 3 miliar.
“Anggaran yang akan digelontorkan sesuai dengan perjuangan kami yang lalu di Jakarta dari rekonstruksi rehabilitasi itu sebanyak 3 miliar, angka 3 miliar itu kami lihat sebagai suatu angka yang satu logistik untuk menyelesaikan jembatan ini dan akan mendukung reboisasi hutan di hulu sungai Sa’dan sebagai menara air dimana Sungai Sa’dan mengairi beberapa kabupaten tetangga yang merupakan lumbung pangan nasional,” bebernya.
Sementara itu, kepala Lembang Sa’dan Ulusalu, Hendra, menjelaskan bahwa di jembatan tersebut pernah dibangun jembatan namun telah terbawa arus longsor.”Disini dulu pertama-tama kami bangun jembatan bambu seperti ini kemudian lewat perhatian pemerintah dibangun jembatan tapi kurang lebih 4 bulan terjadi longsor sehingga jembatan ini terbawa arus dan mengakibatkan roda perekonomian di sini habis,” tuturnya.
Peletakan batu perdana Jembatan Sangkona ini diawali dengan ibadah yang dipimpin Pdt Y Rombe dari Gereja Toraja Jemaat Elim Sarang2 dan dihadiri oleh Kepala dusun dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam giat bupati ini ikut mendampingi Kepala BPBD Alexander Tappang, Kepala Bapenda Alexander Limbong Tiku, Sekretaris Diskominfo-SP Anugrah Y Rundupadang, Camat Sa’dan Panggau Ponglabba, Kepala Lembang Ulusalu Hendra Gunawan dan beberapa personil lainnya.(*/yoel)
Komentar