RANTEPAOPOS.ID-TORAJA UATARA,– Sekda Toraja Utara Rede Roni Bare merespon positif adanya program gerakan indonesia mebaca (GIM) yang dikemas dalam bentuk Taman Baca Masyarakat (TBM) di tingkat kecamatan dan lembang/kelurahan yang akan segera digalakkan di Toraja Utara.
“Saya harap peserta yang hadir agar program ini dalam bentuk TBM benar-benar diimplementasikan di wailayah kecamatannya masing-masing, sebab program ini sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan di tengah masyarakat,” jelas Sekda dalam sambutannya pada acara rapat koordinasi sosialisasi pencanangan GIM yang dilaksankan oleh Dinas Pendidikan Toraja Utara melalui Bidang Pendidikan Non Formal (PNF), Sabtu (6/7/2019 di ruang pertemuan Rumah Makan Ayam Penyet Rantepao.
Ditambahan, agar dalam mencapai sasaran dan tujuan daripada TBM ini supaya pengadaan buku-buku bacaan disesuaikan dengan kebutuhan di wilayah itu. Semisal, dalam wilayah itu ada kelompok ternak, maka buku-buku yang disiapkan adalah buku-buku tentang pengetahuan mengelola ternak dengan baik dan menghasilkan secara ekonomi.
Selain itu lanjut Sekda, untuk kebutuhan siswa atau pelajar, disiapkan buku-buku bacaan yang bisa menambah ilmu pengetahuan bagi siswa atau pelajar yang dapat merangsang minat baca dalam menambah wawasan pada berbagai bidang pengetahuan.
Terkait dengan sosialisasi ini, dibuka sesi tanya jawab yang dimaksudkan saling shering pendapat tentang bagaimana managemen yang baik dalam rencana pelaksanaan TBM di wilayah kecamatan masing-masing.
Kabid PNF Bartolomeus Tuppang sekaligus sebagai narasumber dalam kegiatan itu, mengatakan bahwa dalam implementasi program TBM ini akan dilakukan secara bertahap, dan pada akhir tahun 2024 dari 21 kecamatan yang ada di Toraja Utara sudah dapat berjalan dengan efektif dalam menumbuhkembangkan minat baca masyarakat untuk membuka cakrawala berfikir yang lebih positif dan terarah.
Untuk realisasi pelaksanaan TBM ini tidaklah sulit, sebab terungkap dalam kegiatan pertemuan itu bahwa program ini ternyata dibolehkan sumber dananya dari dana desa, namun untuk memprogramkannya itu harus terlebih dahulu melalui usulan kegiatan masyarakat yang dinamakan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat lembang atau desa.
Rakor sosialisasi ini diikuti 35 peserta yang terdiri dari camat, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dan Taman Belajar Masyarakat (TBM).
Komentar