Torayapos.co.id-Toraja Utara,–Untuk bulan Juni 2022 ini sudah 17 kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD , jadi total keseluruhan sudah mencapai 56 kasus. Kasus DBD ini paling banyak ditemukan di wilayah Kelurahan Rante Pasele, Pasele, dan Malangngo, Kecamatan Rantepao.
Hal itu disampaikan kepala Puskesmas Rantepao, dr. Yuspin, 18 Juni 2022, baru-baru ini dengan didampingi Camat Rantepao, Jeniaty Rike Ekawaty dan Lurah Rante Pasele, Gustan Tiku Pasang.
“Ada 3 kasus DBD ditemukan, yakni di Kelurahan Rante Pasele, Pasele dan Malanggo, bahkan di Kelurahan Karassik juga sudah mulai ada. Sesaat setelah kami menerima laporan kami langsung kunjungi lokasi yang ada di Kelurahan Karassik,” jelas dr. Yuspin.
Dalam mencegah meningkatnya kasus DBD, kata Gustan Tiku Pasang, apalagi dimusim penghujan saat ini, pihak Kelurahan Rante Pasele Kecamatan Rantepao intensif melakukan fogging di beberapa titik lokasi yang dianggap rawan menjadi sarang nyamuk.
Terkait dengan meningkatnya kasus DBD ini di Kecamatan Rantepao, kata dr.Yuspin, pihaknya (Puskesmas Rantepao ) bekerja sama dengan gereja-gereja untuk menghimbau masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan di wilayah pemukimannya masing-masing serta menggalakan “Gerakan 3M Plus”.
“Kita akan melakukan bersih bersih lingkungan untuk memberantas sarang nyamuk, bukan hanya pada halaman, namun pada genangan air dan penampungan air agar nyamuk tidak bertelur,” imbuh Yuspin.
Kegiatan fogging yang sudah dilakukan oleh pihak Puskesmas Rantepao bersama dengan jajaran pemerintah Kecamatan Rantepao ini, wakil bupati Toraja Utara, Frederik V Palimbong menyampikan ucapan terima kasih.
“Kita semua peduli dan mengupayakan melalui pemerintah daerah bersama yayasan peduli melakukan fogging.Upaya ini tentu satu dari sekian banyak untuk dilakukan pencegahan terutama dimulai pada lingkungan terkecil yaitu dari rumah dan lingkungan sekitarnya,” kata Wabup.
Wabup pun, mengapresiasi kepedulian CCGT, PMTI dan Yayasan Kita Peduli Bersatu. Ia berharap agar agar kita peka dengan waktu waktu dalam setahun terkait dengan wabah demam berdarah, sehingga dapat lebih diantisipasi sejak dini.
“Atas nama pemerintah daerah mengajak semua pihak mulai dari pribadi, rumah tangga maupun pada lingkungan pemerintah untuk peduli melakukan pencegahan demam berdarah,” harap wakil bupati. (yoel).
Komentar