RANTEPAOPOS.ID-TORAJA UTARA,– Usai pengucapan sumpah/janji sebagai Ketua DPRD Toraja Utara Periode 2019-2024 dalam sidang paripurna, Rabu (20/11/2019), bersama kedua rekan pimpinan, Nober Rante Siama’ langsung melanjutkan sidang paripurna.
“Kami sungguh berbahagia karena kami bertiga dengan segala keterbatasan pada diri kami, ternyata mendapat kepercayaan yang begitu besar dari seluruh rakyat dan semua komponen masyarakat di Kabupaten Toraja Utara untuk mempimpin lembaga legislatif yang terhormat ini,” kata Nober.
Meskipun semua asas formal telah terpenuhi, ujarnya, tetapi dengan rendah hati harus mengakui bahwa kepercayaan yang begitu besar tidak akan sanggup dilaksanakan tanpa dukungan penuh dari seluruh anggota dewan yang terhormat, jajaran pemerintah daerah, bahkan seluruh elemen masyarakat Toraja Utara baik di dalam maupun di luar.
Bentuk dukungan yang kami maksudkan, sebut Nober, adalah dukungan yang benar-benar peduli dan bertanggungjawab atas kelangsungan hidup masyarakat Toraja Utara.
Menariknya dan menjadi catatan, Ketua DPRD Toraja Utara ini mengatakan, mencermati berbagai tuntutan perubahan dalam perkembangan dinamika politik kehidupan berbagsa dan bernegara dewasa ini, maka pihaknya menyampaikan himbauan kepada rekan-rekan anggota dewan yang terhormat, bahwa diatas segala yang mungkin dapat kita perankan, kita perlu memiliki komitmen yang kuat untuk mengabdikan diri sebaik-baiknya di lembaga Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Toraja Utara.
“Dengan komitemn yang kuatlah, kita akan memiliki kepekaan yang tinggi untuk sanggup merespon berbagai harapan, keluhan dan kebutuhan fundamental masyarakat yang kita cintai. Demikian pula halnya terhadap berbagai bentuk sikap skeptis ataupun keraguan, kesangsian, kekecewaan atau bahakan ketidakpercayaan yang mungkin timbul menyertai peran yang sedang kita emban,” jelas Nober, dalam menyampaikan himbauan kepada 30 Anggota DPRD Toraja Utara, termasuk dirinya.
Menyikapi hal itu, lanjut Nober, hanya dengan komitmen yang kuat , kita (30 anggota dewan) sanggup bercermin di dalam sikap masyarakat yang kita cintai, yang mungkin timbul karena sudah mulai patah arang sehingga sedikitpun tidak segan-segan lagi mengkritisi kita dengan tajam, atau lebih daripada itu mungkin mencercah kinerja kita ataupun menunjukkan kebobrokan kinerja kita , bahkan tidak tertutup kemungkinan mengkonfrontasikan berbagai fakta penyimpangan dari peran kita.
Untuk itu, ujar Nober, kita menyadari bahwa sesunmgguhnya kita bekerja untuk mengabdikan diri sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat sebagai pertanggunjawaban dalam diri kita. Hal ini harus kita jaga dan pelihara sedemikian rupa jangan sampai kepercayaan rakyat itu justru berubah menjadi keprihatinan mendalam yang menderah kita, yang akhirnya berujung pada pupusnya kepercayaan rakyat atas peran kita.
Kini, nuansa baru yang melekat pada perubahan sistem politik kelembagaan kita adalah terbentangnya garis komunikasi dan pertanggungjawaban politik antara kita sebagai wakil rakyat dengan masyarakat pemilih kita.
Komentar