oleh

Interaktif, Masyarakat dengan Pokja dalam Sosialisasi FLLAJ di Lempe

Torayapos.com-Kapalapitu,– Sosialisasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kabupaten Toraja Utara  yang digelar di Objek Wisata Lempe Lolai, Kecamatan Kapalapitu, Jumat (17/7/2020).

Dalam sosialisasi tersebut mengahadirkan masyarakat, camat Kapalapitu dan Sopai, serta kepala lembang (Desa) dalam suasana yang interaktif.

Pengantar dari Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Toraja Utara, IR. Eduard Limban, M.Si selaku penanggungjawab FLLAJ menjelaskan kepada masyarakat terkait maksud dan  tujuan dari pada sosialisasi itu.

Eduar jelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk lakukan pertemuan dengan masyarakat sebagai bentuk transparansi dan akuntabel terkait dengan program hibah jalan daerah yang diberikan oleh pemerintah Australia melalui pemerintah pusat.

Dana hibah tersebut,  jelas Edwar, ada Rp. 31,350 M dengan rincian untuk fisik Rp. 28,215 M kemudian non fisik Rp.3,135 M. Untuk pembangunan infrastruktur jalan diarahkan untuk pemeliharaan dan peningkatan jalan, dan dalam pelaksanaan kegiatan ini melibatkan masyarakat.

Untuk itu, imbuh Edwar, dalam proses pekerjaan ini ada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya yang harus dipedomani bersama, sebab jika implementasi program dana hibah ini menyalahi ketentuan maka pihak pemerintah Australia tidak akan memberikan dana.

Sementara nasumbert bidang kebijakan publik FLLAJ Ryo Rytha Pakan, S.Ikom,MAP menjelaskan bahwa terakit denga dana hibah ini salah satu tjuan dari pembangunan ini adalah pembangunan produktif untuk membantu masyarakat dalam peningkatan ekonomi, pendidikan, pertanian atau perkebunan.

Untuk itu kata Ryo, dalam mencapai hal itu dibutuhkan suatu komunikasi dan  koordinasi yang baik bagi semua  pihak yang terlibat, termasuk masyarakat, kartena komunikasi yang baik akan hasilkan komunitas yang baik pula.

“Sarana dan prasarana dalam program ini harus sesuai dengan peruntunkannya yang dilandasi sinergitas semua pihak yang terkait,” kata Ryo.

Suasana dalam sesi tanya jawab antara Pokja FLLAJ dengan masyarakat dalam sosialisasi FLLAJ di Objek Wisata Lempe, Jumat (17/7)

Kasatlantas Polres Toraja Utara, AKP Semuel To’longan, SH, MH didampingi Kaur Lantas  IPTU Adnan Leppang,SH,MH, mengatakan bahwa jalan untuk naik dan turun masih perlu dicarikan solusinya agar keamanan berlalulintas aman, dalam mencari solusi ini masyarakat harus bantu.

Katanya, jika dilihat jalan ini belum ada parkirannya, sehingga untuk mendapatkan parkiran itu camat, lembang perlu membantu tempat parkiran.

“Rambu-rambu lalu lintas pemasangannyta masih perlu untuk ditingkatkan demi keselamatan berlalulintas ,” ujar Semuel.

Sosialisasi ini lebih banyak diberikan kesempatan  pada masyarakat untuk menyampaikan pendapat, kritikan dan saran.

Camat Kapalapitu mengatakan, bahwa terkait dengan program dana hibah ini semua pihak sudah jalan dalam wilayah kecamatannya, untuk itu pemerintah kecamatan bersama dengan masyarakatnya menyampiakan ucapan terima kasih kepada pemerintah sebab pembangunan yang masuk membuat pemerintah dan masayarakat Kapalapitu merasa puas.

Camat Kapalpitu juga berpesan pada masyarakatnya agar rambu-rambu lalulintas yang akan terpasang nanti supaya dijaga dan dipelihara, jangan dirusak, sebab jika dirusak maka kita semua yang rugi karena ini demi ketertiban berlalulintas.

Ketua Yayasan Lempe, Alfred Medea, S.Pd yang juga anggota komisi III DPRD Toraja Utara mengatakan pihaknya berterima kasih atas jalan lingkar yang dibangun dan pembangunan kawasan negeri di atas awan (Objek Wisata Lempe)

Alfred mengusulkan sejumlah usulan atau permintaan, diantaranya perlu cari jalan keluar terkait dengan terjadi kemacetan  2-4 jam  pada hari-hari libur, dan mungkin ini jalan keluarnya mulai dari selatan turun ke Sereale.

Secara keseluruhan dengan pembangunan dari dana hibah ini, kata Alfred, akan tetap menrangkul teman-teman komisi III dalam mendukung pembangunan ini sehingga dapat berjalan dan selesai dengan baik.

Camat Sopai mengusulkan agar penerangan jalan dapat dipasang di sejumlah titik sehingga jika malam hari sleian jalan terang juga menghindari terjadinya lakalantas.

Suasana dalam sesi tanya jawab antara Pokja FLLAJ dengan masyarakat dalam sosialisasi FLLAJ di Objek Wisata Lempe, Jumat (17/7)

Masyarakat lainnya, misalnya Markus, juga menyampaikan ucapan terima kasih dengan dana hibah yang ada, dan keterlibatan masyarakat sangat baik. Katanya, pemeliharaan jalan dari Sopai ke Kapalapitu agar benar-benar diukerjakan dengan baik dan benar.

Markus usulkan agar Kapalapitu ini dapat dijadikan sebagai percontohan melalui kegiatan-kegiatan ekonomi yang sifatnya pemberdayaan.

Kepala Lembang Benteng Mamullu, Asto, menyebutkan terkait dengan lokasi parkiran Badan Usaha Lembang (Bunlem) akan mengelolanya melalui penyewaan tempat, dan tentunya ini akan dikoordinasikan dengan piahk Polantas dan Dinas Perhubungan.

Warga lain bernama Kape, menyebutkan kalau Benteng Mamullu dan Kapalapitu belum ada parkiran, sehingga yang terjadi pengendara parkir kiri kanan di jalan. Dalam penertiban sembarang parkir ini petugas harus tegas. Jalan perlu dijaga drainasenya.

Tokoh Agama (Pendeta),  diharapkan kepada Lembang dan Camat bertanggungjawab untuk mencarai lokasi parkiran, sebab selama ini jika hari-hari libur benar-benar macet. Jadi dalam mencari lokasi parkir ini harus dikomunikasikan dengan masyarakat.

“Kepada orang tuaku, masyarakat kita sangat bersyukur dengan bantuan dana hibah 30 M itu, tinggal kita pelihara dan jaga dengan baik, pembangunan jalan betul-betul dijaga kualitasnya, jangan hanya dinikmati 1 atau 2 tahun jalan itu sudah rusak. Pembangunan ini betul-betul diawasi,” kata pendeta tersebut. (yoel)

Komentar