Torayapos.com-Toraja Utara,–Jelang pemilihan bupati dan wakil bupati Toraja utara yang kan dihelat Tanggal 9 Desember 2020 mendatang, Relawan Demokrasi Toraja Utara (Torut) berikan pemahaman bagi pemilih untuk memilih pasangan calon dengan hati nurani bukan karena mobilisasi atau politik uang yang sudah membudaya dikalangan masyarakat.
Sehubungan dengan itu, Relawan Demokrasi Kabupaten Toraja Utara melaksanakan sosialisasi (29/10/2020) secara outdoor atau di ruang terbuka bertempat di Art Center Rantepao kepada para komunitas yang di dalamnya adapula pemilih pemula sebanyak 30 peserta dengan mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Kegiatan itu dipandu oleh moderator yang juga bagian dari Relawan Demokrasi (Relasi) Basri Budi, narasumber dari anggota KPU Kabupaten Toraja Utara, Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Anshar Tangkesalu dan Roy Pole Pasalli selaku Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan.
Dalam sosialisasi, Anshar Tangkesalu menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta untuk mendengarkan sosialisasi relawan demokrasi, sebab kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan terkait pemilihan bupati dan wakil bupati Toraja Utara pada tanggal 9 Desember 2020.
Lanjutnya, maraknya mobilisasi dan politik uang saat ini terjadi maka selaku generasi penerus bangsa kita tentu ingin memilih sosok pemimpin yang memiliki integritas dan visi-misi yang dianggap mampu membawa perubahan di daerah kita di Toraja Utara sehingga bagi pemilih tentu harus mengenali calonnya terlebih dahulu berdasrkan hati nurani bukan karena mobilisasi.
Ditambahkan, kepada peserta hari ini yang hadir tentu kita bangga karena antusias dari teman-teman berbagai komunitas yang di dalammnya juga ada pemilih pemula ingin mengenal lebih jauh terkait mekanisme pemilihan di tahun 2020, karena Pandemi Covid-19 saat ini, tentu berbeda dari tata cara pemilihan sebelumnya.
“Saya sepakat dengan pernyataan bapak Anshar Tangkesalu, kita harus menjadi sosok pemilih yang cerdas sehingga kita manjadi pemilih yang bedaulat bukan karena faktor-faktor diskriminasi, mobilisasi dan politik uang. Terkait sosialisasi ini ada beberapa pertanyaan khususnya dari pemilih pemula yang ingin mengetahui apa itu golput, mekanisme tata cara pemilihan dan mengetahui siapa saja kandidat yang bertarung dalam pilkada 2020 di Toraja Utara,” tutur Roy Pole Pasalli
Usai sosialisasi, boneka maskot KPU Toraja Utara diberikan kepada salah satu perwakilan komunitas yang berhasil menjawab kuis dari anggota KPU Toraja Utara. (*)
Komentar