oleh

Cegah Virus Demam Babi Afrika, Pemkab Torut Perketat Pengawasan, Babi Luar Dilarang Masuk! 

Torayapos.co.id-Toraja Utara,– Pemerintah Kabupaten Toraja Utara (Pemkab Torut) melalui tim pengawasan yang dibentuk intens lakukan penjagaan di posko-posko pengawasan pada jalur potensi masuknya babi dari luar.

Hal itu dimaksudkan dalam rangka pencegahan terjadinya penularan penyakit African Swine Fever  (ASF) atau virus demam babi Afika di Toraja Utara. Jenis virus ini memang cukup mematikan untuk babi dan sangat mudah menular

Memastikan petugas lakukan penjagaan di posko-posko pengawasan dan penyekatan penyakit ASF, Asisten II Setda Pemkab Toraja Utara, Amos Sarong Allo bersama dengan timnya lakukan inspeksi mendadak di beberapa titik posko.

“Saat kita lakukan inspeksi mendadak kemarin, Rabu (10/5/2023), petugas di posko pengawasan dan penyekatan ASF semuanya pada aktif jalankan tugas pengawasannya,” jelas Amos Sarung Allo.

Terkait dengan virus demam babi africa tersebut, Sekda Toraja Utara, Salvius Pasang menyikapi serius, sehingga dirinya menegaskan kepada pengusaha ternak babi atau masyarakat untuk sementara waktu tidak boleh memasukkan babi dari luar ke Toraja Utara.

Sebab, kata Sekda, virus babi itu hingga saat ini belum ada obatnya dan  penularannya sangat cepat ke babi lain yang mengakibatkan babi itu mati.

Untuk itu, lanjutnya, demi untuk keberlangsungan terjaminnya stok babi lokal di Toraja Utara maka perlu diproteksi melalui pelarangan masuknya babi dari luar.

“Babi lokal harus kita lindungi agar tidak terjangkit dari virus demam babi Afrika. Caranya, babi dari luar tidak boleh masuk ke Toraja Utara untuk sementara waktu. Proteksi yang dilakukan ini karena  masyarakat Toraja dikenal dengan adat budayanya yakni Rambu Solo’ (upaca kematian) dan Rambu Tuka’ (upacara syukuran). Dari dua acara kebiasaan itu dinilai tidak sakral jika tidak ada babi yang dipotong,” pungkasnya, Kamis (11/5/2023). (yoel).

Komentar