oleh

Bupati Kalatiku Letakkan Batu Pertama Pembangunan Drainase Program Kotaku

RANTEPAOPOS.ID-TORAJA UTARA,–Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan lakukan peletakan batu pertama pada pembangunan drainase di Kelurahan Malango, Kecamatan Rantepao, Kamis (12/9/2019).

Pembangunan ini terlaksana atas berkat kerjasama Pemerintah Kabupaten Toraja Utara dengan  Kementerian Pekerjaa Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui program nasional Kota Bebas Kumuh (KOTAKU).

Terkait program tersebut, pemerintah Kabupaten Toraja Utara  terus melakukan berbagai upaya dalam mencapai target, yakni “Menuju Toraja Utara Bebas Kumuh 2020”.

Bupati dalam sambutannya mengatakan, salah satu program kepentingan kita (Toraja Utara)  adalah membutuhkan yang namanya suasana rapi dan bersih, syukur ada program Nasional KOTAKU, yang mendukung program pemerinta daerah tersebut.

Katanya, program Kotaku ini  merupakan keharusan untuk dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat dalam suasana keswadayaan melalui anggaran.

“Masuknya program Kotaku ini dimaksudkan bagaimana perhatian pemerintah menghadapi keadaan yang ada di daerah teristimewa Toraja Utara yang dikukuhkan sebagai daerah Pariwisata yang memiliki daya tarik, budaya,  keindahan dan obyek wisata yang diminati orang dari luar sehingga perlu mengimplementasikan objek kebersihan untuk mendorong kegiatan pariwisata. Kekumuhan yang pernah menjadi sorotan wakil presiden dalam kunjungannya yang lalu,” ujar bupati

Dalam kunjungannya (Wapres) tersebut, ujar bupati, diamanahhkan sama kita (pemerintah daerah dan masyarakat) agar Toraja Utara dibuat kawasan yang dipersyaratkan  untuk menjadi kawasan pariwisata. Dalam mencapai itu maka perlu dorongan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak untuk bersama pemerintah dalam mendukung program -program yang dilakukan.

“Pekerjaan yang kita lakukan harus sesuai target yang diharapkan agar tidak diperhadapkan pada ultimatum resiko karena keterlambatan penyelesaian  program,” tegasnya.

Dalam kersempatan itu, koordinator KOTAKU wilayah III  meliputi Palopo,Toraja Utara Bone dan Wajo, Muhammad Ismail, menjelaskan bahwa ada Surat Keputusan  kumuh di Toraja Utara tahun 2014 seluas 24,93 Ha, dan tahun ini ada anggaran RP. 3,5 M  untuk Toraja Utara.

“Tahun 2020  s/d 2024 diharapkan Toraja Utara merevisi SK kumuhnya, sebab tahun ini 2 kelurahan,   tahun 2020  ada 18 kelurahan. Itu dimaksudkan agar  persoalan kumuh tahun 2020 bisa diselesaikan lima tahun kedepannya,” Kata Muhammad berikan masukan pada Pemkab Toraja Utara.

Ditambahkan, disamping membangun infrastruktur,  kita diharapkan membangun perilaku yang bertanggungjawab, sebab apalah artinya membangun infrastruktur tapi kita tidak jaga dan pelihara sehingga kondisi kembali ke kumuhan.

Terkait persoalan tanggung jawab ini, sebut Muhammad,  tidak terlepas dari  KPP, KSM, BKM dan masyarakat untuk menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan.

Dijelaskan, untuk kelurahan Malango’ mendapatkan kucuran dana sebesar 2 milyar untuk 4 KSM pada 4 titik, yang pengerjaannya dilakukan secara swadaya dimana BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) sebagai penanggungjawab, sementara Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai Pelaksana.

“Dalam menetepkan 2 keluarahan masuknya program Kotaku tahun 2019 ini, yaitu  Kelurahan Malangngo dan Kelurahan Pasele berdasarkan hasil survei dan kedua keluran ini merupakan daerah yang paling kumuh di kota Rantepao,’ kunci Muhammad.

Usai peletakan batu pertama oleh bupati, maka dilanjutkan oleh masing-masing  Kepala Dinas Pemukiman, Perumahan dan Pertanahan,Ir Daniel Tandi, Koordinator KOTAKU, Kepala BKM Malango’, L.S Tonapa.

Kegiatan tersebut disaksikan  oleh lurah Malango, lurah Bolu, sekretaris camat Rantepao, kepala bidang dinas terkait, anggota BKM, KSM dan masyarakat Kelurahan Malango’.

Sumber: Diskominfo  Torut/Basry

Editor  : Yoel R Datubakka

Komentar