Torayapos.com-Toraja Utara — Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu ) Toraja Utara, Gabriel Rumbayan, SE selaku Pengawasan Hubungan antar Lembaga (PHL) menjelaskan, terkait Sekolah Kader Pengawas Partisipative (SKPP) sudah dilaksanakan tahun 2019 lalu, dan berlanjut di tahun 2020.
Inti atau tujuan dari program SKPP ini, kata Gbriel, adalah peserta yang sudah mendapatkan ilmu disisni (SKPP, red) kembali ke masyarakat dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi untuk membangun demokrasi yang sehat.
Dijelaskan, dalam pelaksanaan SKPP tahun 2019 dengan tahun 2020 ada perbedaan. Tahun 2019 dilakukan dengan cara pertemuan, tapi di tahun tahun 2020 ini sistem kegiatannya secara daring atau via zoome di seluruh Indonesia, itu disebabkan karena pandemi Covid-19.
“Kegiatan pelaksanaan SKPP ini sangat jauh berbada dengan kegiatan sebelumnya, itu karena dampak covid-19,” terang pengawas hubungan antar lembaga ini.
Untuk tahun 2020 ini, sebut Gabriel Rumbayan, pendaftar khusus Toraja Utara ada 6 peserta SKPP, dan peserta ini diberikan materi sehubungan dengan pemilih dan pemilihan umum.
Sayangnya, kata Gabriel, dari 6 peserta tersebut ada satu orang gugur, itu dikarenakan yang bersangkutan tidak ada keseriusan dalam mengikuti kegiatan SKPP, sehingga sissa 5 peserta lanjut dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
“Yang gugur satu orang itu awalnya salah pengertian, sebab dikiranya masuk dalam peserta SKPP adalah sebuah pekerjaan alias ada honor setiap bulan, padahal ini kegiatan hanya sebagai kegiatan partisipatif guna memberikan pembelajaran ke masyarakat tentang bagaimana berdemokrasi yang baik,” kunci Gabriel. (efraim)
Komentar