Torayapos.co.id-Toraja Utara,–Hingga saat ini penyebaran kasus penyakit Afirican Swine Fever atau ASF yang menyerang babi lokal di Toraja Utara masih terus berlangsung. Untuk itu, bagi peternak babi diharapkan terus waspada.
Pasalnya, berdasarkan laporan kasus per tanggal 25 Agustus 2023 yang diterima dari Dinas Pertanian Toraja Utara jumlah babi lokal yang mati telah mencapai sebanyak 5.973 ekor babi, dan kasus ini merata di setiap kelurahan atau lembang.
Pihak Pemerintah Kabupaten Toraja Utara melalui tim terpadu terus melakukan pengawasan ketat di pos penjagaan babi yang masuk dari luar Toraja Utara.
“Sampai sekarang tetap dilakukan pengawasan di pos penjagaan babi yang masuk dari luar,” kata Kepala Dinas Pertanian Toraja Utara, Lukas P Datubarri, melalui sekretarisnya, Leo Lasta, Jumat (25/8/2023).
Ditanya tentang bagaimana sistem pengawasan babi yang datang dari luar Toraja Utara? Leo menyebutkan bahwa babi yang masuk dari luar sebelum diloloskan lebih dahulu petugas penjagaan memeriksa lebih awal surat keterangan kesehatan hewan dan hasil laboratorium daerah asal.
“Jika tidak memperliahatkan surat keterangan kesehatan hewan atau laboratorium maka babi itu ditahan dan langsung dilakukan pemeriksaan sambil menunggu hasil laboratorium,” terang Leo. (yoel).
Komentar